• Jelajahi

    Copyright © MEDIA WJBM
    Best Viral Premium Blogger Templates

    WJMB

    Irwansyah

    Tidak Ada Open Donasi, Pemerintah Sudah Punya Anggaran Untuk Menangani Bencana dan Perusahaan Raksasa Kami Desak Untuk Salurkan CSR-nya Ke Para Korban

    ADMIN TRIBUN
    Selasa, 02 Desember 2025, 5:09:00 PM WIB Last Updated 2025-12-03T01:09:35Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Tidak Ada Open Donasi, Pemerintah Sudah Punya Anggaran Untuk Menangani Bencana dan Perusahaan Raksasa Kami Desak Untuk Salurkan CSR-nya Ke Para Korban





    Medan - aktifis sosial asal Kota Medan, Muhammad Mas'ud Silalahi., S.Sos saat memberikan keterangannya pada konfrensi pers terkait banyaknya semangat masyarakat yang ikut serta membantu dan membuka donasi-donasi kemanusiaan untuk para korban banjir dan longsor di Sumatera pada rabu, 03/12/25. 




    Bertepatan di Jl. Gaharu, Medan Timur pagi 07:00 WIB ketika gelar konfrensi pers Muhammad Mas'ud Silalahi mengatakan "sebenarnya kita tidak perlu lagi membuka open donasi dan menerima donasi dari luar negeri, karena Negara sendiri sudah cukup dan ada anggarannya untuk itu." Ujarnya

    Kan anggaran pemerintah ada untuk penanganan bencana alam, itu bisa dipakai dan dimanfaatkan untuk perbaikan infrastruktur, menyalurkan logistic makanan bahkan sampai mensubsidi rumah-rumah, kendaraan dan bahkan usaha masyarakat yang terimbas kok. Terang aktifis sosial yang sering di sapa MMS 

    Lanjutnya, bahkan untuk BNPB aja di anggaran 2025 mencapai Rp. 2,5 Triliyun, belum lagi dari Kementrian lainnya yang ikut serta membantu. Artinya ketika ini bisa dijalankan dengan maksimal tidak perlu lagi la kita ada penggalangan dana apalagi harus open donasi dari luar negeri.

    Ditambah lagi kita juga punya banyak perusahaan-perusahaan raksasa yang dana CSR-nya bisa dimanfaatkan untuk kemasyarakat dan membantu para korban bencana, apakah itu dari beasiswa pendidikan, modal usaha yang produktif berbasis UMKM, perbaikan rumah yang hancur parah dan lain sebagainya. Ungkap Pengasuh Rumah Qur'an Mas'ud Silalahi

    Akan tetapi memang realitasnya banyak temuan-temuan korupsi yang membuat bantuan tidak tepat sasaran dan terdapat disana kolusi serta nepotisme juga dalam penyalurannya, bahkan sekelas lembaga kemanusiaan saja yang dulu namanya mendunia seperti "ACR" misalnya itu justru menjadi wadah yang justru melahirkan banyak korupsi dana umat, itukan gawat. Sebut MMS dengan wajah yang serius

    Lanjut Alumni HMI yang sekarang menjadi pengurus KAHMI Kota Medan, "Terkadang kita juga suka mencari sensasi dan ekspresi yang terlalu berlebihan, kita membantu orang yang jauh dan ikut serta melakukan penggalangan dana untuk mereka yang jauh dari kita bisa, tapi lupa cara mensensus tetangga kita sendiri yang malam tidur dalam kondisi perut lapar, terlilit hutang dan anak istrinya terancam tidak makan karena beras dirumah habis sementara penghasilannya tidak ada. Namun sedikitpun tidak kita mau melihatnya, mendengarnya dan peduli terhadapnya, padahal mereka juga butuh beras, butuh bantuan dan butuh pertolongan kita juga.

    Saya bukan melebih-lebihkan, ini realita yang banyak terjadi di lapangan yang saya temui sendiri. Saya sering keliling ke berbagai daerah, kab/kota, bahkan provinsi di Nusantara ini. Hal demikian banyak kita temui. Banyak kadang yang merasa ingin jadi pahlawan dan dermawan bagi orang yang jauh tapi bahkil, pelit dan kikir sama orang dekat. Bahkan sama orang yang terdekatnya saat kena musibah, bisnisnya hancur, terlilit hutang justru malah di olok-olok dan di kerdilkan. Bukan malah di bantu dan di suport justru malah di asingkan. Inilah bentuk kemunafikan yang sering kita temui. Pun demikian, saya yakin, orang-orang yang saat ini sedang berjuang untuk para korban bencana longsor dan banjir tentu mereka yang bener peduli, peka dan sangat peduli terhadap sesama umat manusia. Pungkas Muhammad Mas'ud Silalahi., S.Sos Aktifis Sosial, Politik dan Agama 

    (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini