• Jelajahi

    Copyright © MEDIA WJBM
    Best Viral Premium Blogger Templates

    WJMB

    Irwansyah

    Silaturahmi Tokoh Adat dan Masyarakat di Posko Kesultanan Deli Kawasan Selambo

    ADMIN TRIBUN
    Sabtu, 26 Juli 2025, 12:31:00 PM WIB Last Updated 2025-07-26T19:34:10Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Silaturahmi Tokoh Adat dan Masyarakat di Posko Kesultanan Deli Kawasan Selambo








    Selambo, 25 Juli 2025 – Suasana keakraban dan kebersamaan tampak jelas dalam kegiatan silaturahmi yang berlangsung di Posko Kesultanan Deli, kawasan Selambo, Desa Amplas. Sejumlah tokoh adat, pengurus Kesultanan Deli, serta masyarakat setempat hadir bersama dalam momen ini untuk memperkuat hubungan sosial sekaligus menegaskan komitmen menjaga dan melestarikan tanah adat Kesultanan Deli.







    Kegiatan ini dihadiri oleh Datok Muhammad Arifin beserta rombongan dari Stabat, Datok M. Hafiz, Datok Dr. Amrin Syah, dan Mami Dra. Dewasa Wijaya. Kehadiran mereka disambut hangat oleh warga sekitar yang turut serta memadati lokasi acara.



    Dalam silaturahmi tersebut, para tokoh menyampaikan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat untuk tetap mempertahankan hak-hak adat dan melindungi lahan Kesultanan Deli dari pihak-pihak yang tidak berwenang. Spanduk di area posko dengan jelas mengingatkan masyarakat bahwa setiap aktivitas pertanian maupun penyewaan lahan harus mendapatkan izin resmi dari pihak Kesultanan Deli.



    “Pertemuan ini bukan hanya untuk bersilaturahmi, tetapi juga untuk menyatukan persepsi bahwa tanah Kesultanan adalah warisan sejarah yang harus dijaga bersama. Kami berharap masyarakat semakin paham dan ikut berperan aktif dalam pengawasan,” ujar salah satu tokoh dalam kesempatan tersebut.



    Selain membahas isu pertanahan, pertemuan ini juga menjadi ajang memperkuat identitas budaya Melayu Deli. Beberapa rencana tindak lanjut di bidang sosial dan budaya turut dibicarakan, termasuk program pemberdayaan masyarakat sekitar posko.



    Acara yang berlangsung sederhana namun penuh makna ini diakhiri dengan foto bersama, sebagai simbol kebersamaan dan solidaritas antara tokoh adat, pengurus Kesultanan, dan masyarakat lokal.




    Liputan: TIM

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini